Langsung ke konten utama

Mosi Debat

“Perkembangan Teknologi yang tidak Meninggalkan Budaya”

          Di zaman era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi yang begitu cepat berpengaruh terhadap eksistensi budaya yang ada saat ini. Bahkan tanpa disadari ada beberapa kebudayaan yang sudah hampir punah. Hal ini mengacu pada perkembangan teknologi yang setiap hari terus berevolusi, membuat sebagian masyarakat mulai mengikuti arus teknologi dan perlahan – lahan meninggalkan kebudayaan yang ada.
          Mengacu pada perkembangan teknologi, pada dasarnya teknologi itu merupakan  keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dalam penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Salah satu dampak perkembangan teknologi ialah, pada dampak handphone yang saat ini banyak digunakan oleh para remaja. Karena pengaruh ini, saat ini banyak remaja yang lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bermain handphone daripada bergaul dengan teman sebayanya.
          Dalam perkembangan teknologi saat ini, juga berpengaruh terhadap perkembangan budaya saat ini. Seperti yang sudah dipaparkan pengaruh teknologi membuat sebagian masyarakat lebih memilih hidup praktis dan instan. Saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai meninggalkan buadya secara perlahan – lahan. Pada dasarnya budaya adalah salah satu identitas suatu negara, karena pastinya setiap negara memiliki suatu budaya yang menjadi pegangan hidup bagi masyarakat di dalamnya.
          Sebenarnya apakah budaya itu? Budaya sendiri dalam lingkup sempit dapat diartikan sebagai bentuk jamak dari buddhi, yang diartikan sebagai hal – hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan dalam arti luas, budaya dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya ini terbentuk dari unsur – unsur yang rumit, seperti agama, politik, adat istiadat, Bahasa dan beberapa unsur – unsur lainnya.
          Saat ini kita mengenal, ada dua kebudayaan yaitu kebudayaan lokal dan asing yang saat ini masih sama – sama berkembang di negara ini. Budaya Lokal adalah budaya asli dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang juga menjadi ciri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal. Hal  ini berarti budaya lokal ini budaya yang tumbuh dan berkembang di Negara kita saat ini, namun saat ini popularitasnya sudah hampir punah. Seperti beberapa alat musik tradisional ini yang hampir punah, salah satunya kesenian angklung,  juga berbagai aneka tarian seperti ketuk tilu dan tayuban, serta seni mamaos (Cianjuran), wayang golek, wayang cepak dan wayang kulit, kacapi janaka, bodoran, sandiwara sunda, badawang dan lainnya, pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Tetapi saat ini perkembangannya sudah hampir punah, sudah mulai banyak masyarakat yang meninggalkan kebudayaan lokal dan mulai beralih ke budaya asing dimana kebudayaan asing saat ini semakin marak berkembang di Indonesia.
          Lalu apakah pengaruh budaya asing, sehingga semakin  marak di berkembang di Indonesia. Sehingga mengakibatkan sebagian masyarakat, mulai beralih meninggalkan budaya lokal warisan bangsa. Kebudayaan Asing adalah kebudayaan yang datang dari luar daerah yang diterima dan dijalani oleh suatu masyarakat yang tinggal di daerahnya senidiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
          Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa .Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan. Hal inilah yang mengakibatkan, masyarakat Indonesia mulai melupakan kebudayaan lokal dan beralih ke budaya asing.
          Mangacu pada semua itu, lalu apakah hubungan antara teknologi dengan budaya. Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa. Pengaruh globalisasi dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme bangsa.
          Secara umum globalisasi dapat dikatakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Menurut Edison A. Jamli (Edison A. Jamli dkk, Kewarganegaraan, 2005), globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Dengan kata lain proses globalisasi akan berdampak melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.
          Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dimensi ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit sedangkan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
          Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus informasi yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis. Makin canggih dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus informasi dapat dialirkan dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu selama ini dikenal asas “kebebasan arus informasi” berupa proses dua arah yang cukup berimbang yang dapat saling memberikan pengaruh satu sama lain.
          Namun perlu diingat, pengaruh globalisasi dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif yang dapat dirasakan dengan adanya TIK adalah peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contoh manifestasi TIK yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dan masih banyak lagi.
          Seiring dengan pesatnya perkembangan IT, maka Globalisasi juga menjadi semakin pesat. Seperti yang diketahui bahwa Globalisasi banyak membawa budaya asing ke dalam bangsa kita. IT sering berubah fungsi menjadi alat kulturisasi budaya asing tanpa kita sadari. Namun tidak seperti media televisi, cetak atau radio yang harus melalui penyeleksian oleh pemerintah, lain halnya dengan IT yang merupakan media yang tidak mengenal pembatasan-pembatasan antar bangsa-antar negara. Banyak diantara budaya asing tersebut yang membawa dampak negatif bagi moral maupun budaya bangsa kita.
          Adapun pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan Teknologi yaitu Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar yang dapat menyebabkan miskin dalam rohani. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasiinovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia
          Pada hakikatnya teknologi diciptakan, sejak dulu hingga sekarang ditujukan untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, baik pada saat manusia bekerja, berkomunikasi, bahkan untuk mengatasi berbagai persoalan pelik yang timbul di masyarakat. TIK tidak hanya membantu dan mempermudah manusia tetapi juga menawarkan cara-cara baru di dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sehingga dapat mempengaruhi budaya masyarakat yang sudah tertanam sebelumnya.
          Budaya atau kebudayaan adalah kerangka acuan perilaku bagi masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai (kebenaran, keindahan, keadilan, kemanusiaan, kebijaksanaan, dll ) yang berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat dari pilihan warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa kehidupan.
          Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat tergantung dari sikap masyarakat tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap TIK yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam TIK mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan efek negatif dapat lebih diminimalkan.
          Kenapa justru Budaya Timur yang dirasa tergeser?, bukannya Budaya Barat?. Secara umum, budaya timur itu identik dengan batasan batasan norma di setiap aspek kehidupan, bersifat religious, rumit penuh dengan metode. Tetapi budaya barat justru lemih condong kearah kebalikan dari budaya timur itu sendiri, budaya barat lebih identik dengan corak kebebasan. Di dalam budaya barat ini biasanya semua berlandaskan logika dan kebutuhan. Makanya seseorang sewaktu waktu akan merasa tertekan jika mengikuti budaya timur, kalau mereka tahu budaya barat lebih bebas. Begitulah…, setiap manusia mungkin tidak ingin norma norma tersebut sebagai penghalang di dalam kehidupan mereka. Jadi orang tesebut mungkin akan memilih budaya barat.
          Bagaikan buaya air tawar dimasukkan ke dalam air laut. Jika kita yang belum siap menerima budaya barat, pasti saja kita akan mendapati masalah. Seperti yang telah kita ketahui perkembangan TIK menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan tersebut mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong, senyum, sapa, cium tangan, bahasa yang baik dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi. Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah.
          Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes’. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion.
          Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
          Jadi masyarakat diberikan pilihan “Kualitas” atau “selera”. Hal ini dapat menjadikan kesenian atau budaya etnis kita dipandang sebelah mata. Dan digusur oleh budaya barat dengan kesenian popnya bercorak kebebasan. Jadi bagaimana? Cara yang paling ampuh adalah meningkatkan SDM yang berpatokan kepada budaya bangsa. Sekolah harus bisa membantu dalam pembentukan karakter. Peran orang tua juga penting, menanamkan nilai nilai budaya timur. Pemerintah juga harus berkontribusi dalam hal ini, misalnya mengkaji norma mengenai pergeseran budaya. Masyarakat harus berhati hati dalam meniru budaya budaya lain sehingga tidak berdampak buruk pada jati diri bangsa. Media masa adalah contributor utama dalam globalisasi, jadi media masa perlu mengkaji informasi yang kana disampaikan kepada masyarakat. Dengan begini semua orang bisa berperan aktif dalam mempertahankan budaya kita. Kita harus memperkuat dimensi budaya kita. Sehingga kita bisa mempertahankan budaya kita.
          Dampak perkembangan teknologi informasi terhadap jati diri budaya bangsa. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat memang memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengakses secara real-time informasi terkini yang terjadi di belahan dunia manapun dan tidak ada batasan sama sekali . Namun demikian, di sisi yang lain ternyata perkembangan IT dapat berbahaya karena dikhawatirkan dengan begitu kencangnya aliran informasi tersebut dapat menyebabkan jati diri dan budaya bangsa ikut luluh lantak terbawa arus.

          Memang di setiap kisi-kisi kehidupan terdapat dua hal yang saling berseberangan. Ibarat dua sisi mata uang, akibat dari suatu perkembangan hidup dapat menyebabkan kebaikan dan keburukan. Oleh karena itu dibutuhkan kecerdasan rohani di samping kecerdasan jasmani sehingga kemajuan yang dicapai oleh umat manusia dapat diseleraskan dan diarahkan kepada kepentingan bersama dan lebih diutamakan untuk hasil yang positif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidarta Bahasa Bali

Pidarta Pidarta inggih punika daging pikayunan sane kawedar ring sane akeh, sane matetujon napi sane kabaosang jagi karesapang tur kalaksanayang. Tata Cara Mapidarta Pidarta Tutur(Ekstempore), inggih punika pidarta sane sampun karencanayang, utawi nenten ngangen teks. Pidarta Ardatutur(Memoriter), inggih punika pidarta sane ngabe ringkasan teks. Pidarta Dadakan(Impromtu), inggih punika pidarta sane nenten karencanayang, utawi dadakan. Pidarta Ngwacen Naskah(Manuskrip), inggih punika pidarta sane ngangen naskah, utawi ngwacen naskah. Wangun Pidarta (Format Pidarta) Murdha: Judul Pamahbah; Pembukaan, terdiri dari: Matur suksma, Pangastuti(salam), Ngaturang pangayubagia. Daging: isi Penutup, terdiri dari: Nyutetang, Matur suksma, Nunas ampura, Pangastuti pamuput. Tetikesan Mapidarta inggih punika hal-hal sane dados diperhatikan. Wicara Wirama Wirasa Wiraga Wates lengkara Liur Bebaosan Pidarta Dharma Wacana, inggih punika bebaosan pida

Tari Rejang Dewa

SENI BUDAYA TARI REJANG DEWA   OLEH : 1.     CHRISTINA BRITNEY LAKE                             (02) 2.     NI MADE DWI WAHYUNI APRILIA                (12) 3.     NI LUH PUTU INDAH PUTRI DENANTHI      (13) 4.     NI WAYAN SRI AYUNI                                         (15) 5.     PUTU WINIASTITI                                                 (17) SMK TI BALI GLOBAL JIMBARAN Tahun Ajaran 2017/2018 K ata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa atas segala limpahan rakhmat-Nya dan berkah-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang kami buat ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak lain yang telah berkontribusi dengan memberikan kami informasi, pengetahuan maupun pikiran tentang materi yang kami buat. Dengan harapan penuh kami, kami menginginkan para pembaca dapat

Kekuasaan Negara

A. SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK 1. MACAM-MACAM KEKUASAAN NEGARA             Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan-tindakan yang dikehend      aki atau diperintahkannya. Sedangkan Kekuasaan negara merupakan kewenangan negara untuk mengatur seluruh rakyatnya guna mencapai keadilan dan kemakmuran, serta keteraturan. Disamping itu terdapat dua tokoh yang mengemukakan tentang kekuasaan negara yaitu, John Locke dan Montesquieu. 1.       Menurut John Locke yang dikutip oleh Riyanto (2006:273) bahwa kekuasaan negara dapat dibagi menjadi tiga macam, sebagai berikut. a)       Kekuasaan Legislatif, kekuasaan yang berwenang membuat dan membentuk UU. b)       Kekuasaan Eksekutif, kekuasaan yang berwenang melaksanakan UU dan mengadili setiap pelanggaran UU. c)       Kekuasaan Federatif, kekuasaan yang berwenang melaksanakan hubungan luar negeri. 2.       Sedangkan menurut Montesqueiu yang dikutip oleh Riyanto (2006