BUDIDAYA TANAMAN MAGGA
Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari negara
India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah asia tenggara termasuk malaysia
dan indonesia. Jenis yang banyak ditanam di indonesia mangifera indica l. Yaitu
mangga arumanis, golek, gedong, manalagi dan cengkir dan mangifera foetida
yaitu kemang dan kweni. Masing-masing jenis mangga memiliki kekhasan baik dari
aroma, daging atau tekstur buah serta rasa. Pemintaan beragam jenis buah mangga
dipasaran cukup tinggi, sehingga budidaya buah mangga masih memiliki prospek
yang cerah untuk ditingkatkan.
Untuk memulai budidaya mangga, dipelukan beberapa persiapan agar usaha
agrobisnis mangga ini berjalan dengan baik. Penguasaan pengetahuan dan teknik
budidaya yang baik serta penerapannya di lapangan mendukung budidaya ini
memperoleh hasil yang optimal.
1. Iklim
Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan.
Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah
basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur
bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.
2. Media Tanam
Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan
lempung dalam jumlah yang seimbang.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di
bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.
3. Tempat Ketinggian
Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 m
dpl menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada
di dataran tinggi.
Pedoman Budidaya
Pembibitan
1) Perbanyakan dengan Biji
Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji
dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50
x 20 cm 3 dengan media tanah kebun dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada
jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40
atau 40 x 40 cm di atas tanah yang gembur. Persemaian diberi naungan dari
plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai udara di dalam persemaian
menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar
tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2
minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan,
sisakan hanya satu yang benar-benar kuat dan baik. Bibit di kotak persemaian
harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm.
Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang lemah dan tumbuh abnormal
dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.
2) Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang
atas yang buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan tanamannya
kuat). Batang bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yang sudah berumur
9-12 bulan. Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke
kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yang
ditempel tidak busuk.
3) Pencangkokan
Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari
tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan
diberi tanah dan pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut
kelapa.
1. Pengolahan Media Tanam
·Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan
faktor kemudahan transportasi dan sumber air.
·Pembukaan Lahan Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan
alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.
·Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.
·Pengaturan
Jarak Tanam : Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan
pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam
standar adalah 10 m dan diatur dengan cara:
Segi tiga sama kaki.
Diagonal.
Bujur sangkar (segi empat).
2. Teknik Penanaman
1) Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar dan kedalaman
100 cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan
dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur
dengan pupuk kandang lalu dikeringanginkan beberapa hari. Masukkan tanah galian
bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam
dilakukan pada musim kemarau.
2) Cara Penanaman
Lubang tanam yang telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang dan
lebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag
bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya dan masukkan
kembali tanah galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang
dan pasang kayu penyangga tanaman.
3) Penanaman Pohon Pelindung
Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yang kuat. Jenis yang
biasa dipakai adalah pohon asam atau trembesi.
3. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyiangan
Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yang telah
dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi.
Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu penggemburan dan pemupukan.
2) Penggemburan/Pembubunan
Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu
digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga
cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.
3) Perempelan/Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yang baik dan meningkatkan
produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan pemangkasan tunas
agar dalam satu cabang hanya terdapat 3–4 tunas saja. Tunas yang dipilih jangan
terletak sama tinggi dan berada pada sisi yang berbeda. Tunas dipelihara selama
kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali. Pada saat ini
dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan ketiga,
1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yang sama dengan pemangkasan ke-2.
4) Pemupukan
a) Pupuk organik
· Umur tanaman 1-2 tahun: 10
kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
· Umur tanaman 2,5–8 tahun:
0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
· Umur tanaman 9 tahun:
tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu.
· Umur tanaman > 10
tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
Pupuk kandang yang dipakai adalah pupuk yang sudah tercampur dengan tanah.
Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata
cangkul (5 cm).
b) Pupuk anorganik
· Umur tanaman 1-2 bulan :
NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
· Umur tanaman 1,5-2 tahun:
NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
· Tanaman sebelum berbunga:
ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
· Tanaman waktu berbunga :
ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl 970
gram/tanaman.
· Tanaman setelah panen: ZA
2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl 1.940
gram/tanaman.
5) Peningkatan Kuantitas Buah
Dari sejumlah besar bunga yang muncul hanya 0,3% yang dapat menjadi buah
yang dapat dipetik. Untuk meningkatkan persentase ini dapat disemprotkan
polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm hormon
giberelin. Dengan cara ini, persentase pembentukan buah yang dapat dipanen
dapat ditingkatkan menjadi 1,3%.
Hama Dan Penyakit
1. Hama
· Kepik mangga (Cryptorrhynoccus
gravis)
Menyerang buah dan masuk ke dalamnya.
Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.
· Bubuk
buah mangga
Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah
terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini,
menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan
menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah dicangkul.
· Bisul
daun(Procontarinia matteiana.)
Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan
kemerahan.
Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth atau
Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yang terserang, menggemburkan
tanah untuk mengeluarkan kepompong dan memperbaiki aerasi.
· Lalat
buah
Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas.
Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan berupa
larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah dan insektisida.
· Wereng
( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini menyerang
daun, rangkaian bunga dan ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga
mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yang membeku
menimbulkan jamur kerak hitam.
Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu empat
kali.
· Tungau
(Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan yang kedua
menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian
bunga.
Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon
atau Basudin.
· Codot
Memakan buah mangga di malam hari.
Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga,
memasang kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring.
2. Penyakit
1) Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi
layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
2) Penyakit diplodia
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
3) Cendawan jelaga
Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun
mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh
jamur yang hidup di cairan manis.
Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan manis
dengan insektisida atau tepung belerang.
4) Bercak karat merah
Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting,
bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat
mempengaruhi proses pembuahan.
Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida
bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.
5) Kudis buah
Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun.
Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan
tidak terjadi, bunga berjatuhan.
Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali
seminggu dan memangkas tangkai bunga yang terserang.
6) Penyakit Blendok
Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat
oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yang akan berubah
warna menjadi coklat atau hitam.
Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas yang
telah dicelupkan ke dalam insektisida dan menyemprot pohon dengan bubur
bordeaux.
7). Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan
tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang
terserang, menebang tanaman yang diserang benalu dengan berat.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur
5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10
jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di
bulan September-Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang
jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi
berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah
menjadi kuning/merah Buah yang dipetik harus masih keras.
Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh
sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau
dengan galah yang diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah.
Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen
dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak
bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.
Perkiraan Produksi
Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500
buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah pada
waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.
Pascapanen
Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh.
Penyortiran dan Penggolongan
Mangga yang rusak dipisahkan dengan mangga yang mulus. Setelah sortasi buah
mangga dilap untuk menghilangkan getah yang dapat menurunkan mutu terutama jika
buah akan dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri. Buah yang akan
dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk mempercepat pemasakan. Sortasi
didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas berdasarkan berat buah antara
lain:
· Kelas I: > 320 gram/buah
· Kelas II: 270 – 320 gram/buah
· Kelas III: 200 – 270 gram/buah
Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
·Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm
·Klasifikasi Sedang: arum manis 15 – 17,5 cm, golek 17,5 – 20 cm
·Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm
Penyimpanan
Buah mangga yang telah dipetik disimpan ditempat yang kering, teduh dan
sejuk.
6. Manfaat Tanaman
Buah mangga yang matang merupakan buah meja yang banyak digemari. Mangga
yang muda dapat diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam
bentuk basah atau kering.
Kesimpulan
Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari negara
India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia
dan Indonesia. Mangga sebagai sumber vitamin dan mineral yang penting bagi
kesehatan, buah mangga juga merupakan komoditi yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi untuk diperdagangkan.
Tanaman mangga termasuk suku Anarcadiaceae, berbentuk pohon dengan tinggi
mencapai 10-40 meter dengan garis tengah batang sekitar 80-100cm. Batang
berwarna keabuan, kulit berbelah-belah tidak rata dan getah putih bening. Untuk
pertumbuhannya tidak memerlukan syarat yang berat, tanaman dapat tumbuh baik
pada ketinggian 300-500m dpl, terutama pada tanah yang gembur dengan pH 5-6 dan
berpengairan baik. Iklim yang diperlukan bagi pertumbuhannya ialah yang
mempunyai masa kering sekitar 3-4 bulan.
Saran
Setelah kita mempelajari tentang budidaya
tanaman mangga banyak hal yang kita ketahui tentang tanaman mangga,cara menanam
dan memanennya, juga manfaat mangga itu sendri dan mudah-mudahan makalah ini
dapat membantu pengetahuan kita dalam membudidayakan tanaman mangga.
Dan penulis sadari masih banyak kekurangan
dan kendala dalam penyusunan makalah ini baik waktu ataupun bimbingan dari
guru,untuk itu penulis harapkan agar pelaksanaan lebih terarahkan demi
kelanacaran penyusun makalah ini selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar